Jumat, 16 November 2012

Penyebab Kejomblowan




Salam Mblo.

Jomblo-jomblo se-bangsa dan se-tanah air, kali ini saya sebagai jomblowati akan membahas perihal Penyebab Kejomblowan seseorang. Seperti kita ketahui, Everything happens for a reason, and so does being a Jomblo. Seorang Jomblo pasti mempunyai alasan kenapa dia memilih menjadi jomblo, tetap menjomblo ataupun terus menjomblo (Kayaknya sama aja deh).  Well, the reasons are......



  1. Ingin Sendiri. Orang yang menjomblo karena alasan ini biasanya ingin hidup menyendiri di gua tanpa diganggu oleh repotnya komitmen dan segala hal tentang pacaran. Lah, emangnya pacaran itu ribet ya? JOMBLO SIH LO GATAU GIMANA RASANYA PACARAN .  Eits, jangan salah, bagi lo lo lo lo lo pada yang mikir kalo pacaran itu enak lah, seru lah, blah blah blah, asal lo tau aja ya, pacaran itu ga selalu begitu. Ada kalanya dimana lo nge galo sampe mau gila cuma gegara dia gak ngabarin lo seharian. Emang lo kata enak nge galo seharian? Ada kalanya lo berantem hebat sama pacar lo, bahkan cuma gara-gara hal sepele, lu nangis-nangis sampe air mata udah mau abis, dan ternyata lo malah putus sama pacar lo, galo lagi deh kan ujungnya. Emang enak galo mulu? Coba kalo lo jomblo dan emang lagi gak naksir siapa-siapa atau gak lagi jadi secret admirer. Pasti tentram deh hidup lo ga bakal ngerasain galo gegara cinta.
  2. Gak bisa Move On. Nah ini nih yang susah. Lo udah putus dari pacar lo ya, misal, sebut saja namanya Sueb, eh terusnya lo gabisa move on dari Sueb itu, entah karena dia cakep, kaya, wangi, baik, atau pake gigi emas dll. Lo terus mikirin dia sampe otak lo out of memory, tapi tetep aja gak bisa berhenti mikirin dia, dan karena hal itu lu gabisa melihat ada orang lain yang mungkin lebih tulus mencintai lo daripada mantan lo yang tadi. Coba aja lu baca blognya si Pejuang Move On kalo lo emang bener bener mau move on. Good luck deh ya~
  3. Bosen Pacaran. Nah ini nih yang dewa. Disaat jomblo-jomblo lain mengalami kekurangan cinta, dia malah sok-sok an bosen pacaran alias bosen mendapatkan cinta. Ironis memang, gue sebagai jomblo yang fakir akan cinta, kasih sayang, dan belaian merasa iri akan tipe-tipe orang yang mengaku jomblo karena alasan bosan pacaran seperti yang tersebut diatas, seandainya rasa cinta itu bisa dibagi atau di transfer, atau setidaknya diberikan kepada fakir asmara dalam bentuk Bantuan Langsung Cinta, niscaya tiada lagi fakir-fakir asmara yang berkeliaran di muka bumi ini.
  4. Ga Ada Yang Mau Sama Dia. Anjrit ini alasan yang paling miris yang pernah gue denger, well gue tulis. Ada banyak faktor kenapa ga ada orang yang tertarik untuk menjadi pacarnya dia, mungkin karena fisiknya yang jelek, atau mungkin sifatnya yang jelek, atau mungkin rumahnya yang jelek. Namun kebanyakna, fisik lah yang menjadi penyebab utama banyaknya jumlah Jomblo di dunia. Oleh kebanyakan orang, fisik dijadikan sebagai alat ukur dalam penentuan pasangan, dan tentunya menjadi beban bagi yang fisiknya tidak sebagus Agung Hercules, Ade Ray, atau Pretty Asmara. Well, Pepatah bilang "Don't judge the book by its cover." But 99,98% people in the world always judge the book from its cover at first. Ironis, sangat Ironis memang. Life is cruel, man.




Mungkin segitu dulu aja dari gue, semoga dapat menghibur dan memberikan manfaat bagi anda jomblo-jomblo sekalian.
Salam Mblo.
MERDEKAAAAAAAAAAAA

Selasa, 13 November 2012

Suka Duka Menjadi Jomblowati




Salam Mblo.

Gue balik lagi buat sekedar menuliskan sepatah dua patah paragraf yang bertema tentang 'Kejomblowan' (lagi). Disini gue akan mengusung topik tentang suka dukanya menjadi Jomblowati. Here we go.....


Sukanya menjadi Jomblowati:


  1. Bebas. Semua orang pasti tahu kalo kita jomblo pastilah kita bebas. Gak ada yang ngekang kita, gak ada yang membatasi kita untuk bergaul, gak ada yang ngalarang-larang kita buat pergi sama si Kuda atau si Kebo atau si Zebra dan lain lain.
  2. Punya Lebih Banyak Waktu. Survey membuktikan bahwa orang yang menjomblo mempunyai waktu luang lebih banyak daripada yang tidak. Mengapa? Karena kebanyakan kaum berasmara menghabiskan waktunya berdua untuk menikmati indahnya romansa romansa yang mereka ciptakan berdua. Sedangkan Jomblo bahkan tidak tahu harus ber-romansa-ria dengan siapa.
  3. Hemat Duit. Kebanyakan para Jomblowati akan lebih sering berada di rumah dan tidak pergi kemana mana, yang mengakibatkan ia tidak harus mengeluarkan uang banyak untuk bepergian dengan pacarnya karena memang ia tidak punya.
  4. Hemat Pulsa. Karena ga ada pacar yang sms, maka para jomblowati juga gak akan mengeluarkan pulsa untuk membalas sms. Berbeda dengan para kaum berasmara yang tiap hari tiap jam tiap menit tiap detik sms-an sampe tangannya keriting. Tenang saja, wahai kaum jomblo, anda tidak akan mengalami sindrom tangan keriting karena anda jarang sms-an, paling-paling anda akan terkena sindrom tangan kaku karena sms-an cuma seminggu sekali.
  5. Hemat Baterai, Hemat Listrik. Karena jarang ada yang mengirim anda sms dan anda jarang ber-sms-an ria, maka baterai handphone pun akan menjadi lebih awet, saat baterai handphone menjadi lebih awet, maka anda akan jarang sekali men-charge Handphone anda tersebut, dengan kata lain anda sudah ikut berpatisipasi dalam pelaksanaan Penghematan Listrik di Indonesia. Anda patut dapat Penghargaan!

Dukanya menjadi Jomblowati:

  1. Boros ongkos. Karena ga ada yang anter jemput kita saat kemana-mana (baca: pacar) maka kita pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk sekadar membayar ongkos angkutan umum.
  2. Merasa Kesepian. Disaat teman-teman kita sedang sibuk dengan urusannya masing-masing atau bahkan sedang sibuk dengan pacarnya sedangkan kita sedang tidak punya pacar (baca: Jomblo) maka kita akan merasa sangat kesepian dan seperti ditinggalkan. Sedih memang, tapi itulah hidup. Hidup itu kejam, kawan. Maka dari itu, janganlah menjadi jomblo sendirian, ajak sebanyak mungkin teman-temanmu untuk menjadi jomblo seperti kamu. Fighting!
  3. Tidak akan ada yang memberikan kita hadiah spesial saat kita ber-ulangtahun. Tidak akan ada telepon atau sms yang mengucapkan "Selamat Pagi" atau "Selamat Malam" serta "Mimpi Indah ya" dan sebagainya. Tidak akan ada orang yang menanyakan apakah kita sudah makan atau belum, sudah mandi atau belum, sudah boker atau belum, sudah cebok atau belum dan sebagainya. Sounds miris, tetapi beginilah kenyataan. Kenyataan itu lebih pahit dari kopi hitam yang gak dikasih gula sama sekali, men.
Sekalipun begitu, kita harus tetap berbahagia menjadi jomblo, karena bagaimanapun Tuhan telah menuliskan naskahnya untuk kita lakoni, jika kita masih menjomblo sampai saat ini, bukan karena kita yang terlalu buruk, melainkan karena kita orang yang terlalu baik maka Tuhan pun sedang mencarikan yang terbaik untuk kita. Jangan pernah berburuk sangka pada rencana dan kehendak Tuhan.

Quote Jomblo ala gue: 
"Enjoy your life. Being Jomblo is not a curse, but its a present for us."
Mungkin segitu aja dari gue, otak gue udah ngebul dan out of memory cuma buat bikin tulisan ini.
Salam Mblo. MERDEKAAAAAA

Senin, 12 November 2012

Dimulainya Kehidupan Menjomblo



Assalamualaikum. Terimakasih kepada para Jomblowan dan Jomblowati semua yang sudah menyempatkan belok ke blog saya. Salam sejahtera untuk para Jomblowers semua, semoga yang kuasa tetap memberikan predikat Jomblo kepada anda, para Jomblowers sekalian.

Saya, sebut saja Kate  Tiara, saya sedang mengalami fase kehidupan yang dinamakan 'Menjomblo'. Kawan-kawan sekalian, mendapat Predikat 'Jomblo' bukanlah hal terburuk dalam hidup anda. Bagi saya, menjadi Jomblo merupakan anugerah terindah dalam hidup ini. Menjadi Jomblo itu menyenangkan, tentu saja bagi yang menikmatinya. Dan anda para Jomblowan dan Jomblowati yang sedang pundung meratapi nasib anda, bangkitlah! Jangan jadikan Jomblo alasan untuk anda mengurung diri dari pergaulan dan berakhir tragis ditemukan terdampar di headline news berita percobaan bunuh diri di koran. Jomblo tidaklah sehina itu, kawan. 


Kami, para Jomblowers selalu mentolerir setiap perilaku umat berpacaran yang termasuk ke dalam pelanggaran Hak Asasi Kejomblowan. Selaku para Jomblowers, kami merasa tersakiti dengan tingkah dari kaum umat berpacaran, apalagi di tempat umum. Kami merasa seperti tersinidir dan tertusuk pada saat bersamaan. Namun, karena kami kaum lemah dan minoritas, maka kami mengalah. Kami tidak akan melaporkan hal ini ke kak Seto  maupun ke Roy Suryo ataupun Bapak Mario Teguh.


Seperti yang kalian ketahui, umumnya di tempat-tempat umum seperti Mal, Sekolah, Taman Kota, sering terlihat pemandangan yang menyakitkan mata, begitu pendapat kami selaku Jomblowers. Berpegangan tangan, berpelukan, berdekatan, berciu*pip*man, ber-smackdown-an dll. Hal-hal yang disebutkan di atas sudah menjadi tontonan harian bagi kami, para Jomblowers. Dalam rangka menjaga keutuhan antar umat berasmara dan umat yang fakir asmara, diharapkan ke depannya, para umat berpacaran diharap melakukan hal seperti itu di tempat yang lebih privasi, yang tidak dapat dijangkau oleh kami, para Jomblowan dan Jomblowati.





Mungkin hanya sekian dari saya untuk hari ini.

SALAM JOMBLOWERS! MERDEKA!